Elemen Dasar dalam Sebuah Cerita: Membahas Karakter


Seperti halnya gedung atau sebuah mesin yang memiliki fungsi, cerita terdiri atas elemen - elemen penting. Walaupun cakupannya masih luas, kita akan memulai dengan salah satu elemen struktur yang paling penting, yaitu karakter. Belajar menulis cerita itu adalah mengenal konsep - konsep. Salah satunya mengenal konsep karakter. Setiap penulis memiliki rumus yang berbeda, namun sekarang telah menjadi trend masing - masing penulis untuk memulai menulis dari pendalaman karakter. Adapun struktur yang menjelaskan acuan kejadian atau rangkaian yang dikenal dengan act structure, merujuk pada sebuah pola atau keteraturan yang dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Pada intinya semua itu hanyalah teori yang masing - masing memiliki kekurangan dan kelebihannya. Pilihlah yang paling mudah dipahami.


Semua cerita dimulai dengan seseorang (seseorang itu bisa saja kamu sendiri). Namun yang paling penting dari semua itu adalah semua cerita dimulai dengan seorang karakter, tokoh utama. Karakter adalah objek, kita penulis adalah subjek. Robert McKee, mengatakan bahwa seorang karakter adalah orang yang memiliki keinginan menggebu untuk merubah dirinya dengan merubah dunianya. Kita sering mendengar sebuah ungkapan "kalau ingin beda maka kamu harus punya karakter", yang juga mengandung kata "beda" yakni "different" yang merujuk pada sebuah perbandingan; karena kita tahu perbedaan dari sebuah perbandingan antara dua hal. Karakter memiliki sebuah keinginan dan kebutuhan. Mencoba menguasai dirinya, karena pada awalnya dia hanyalah sebuah keliaran yang mencoba mengendalikan diri.

Carilah seseorang yang menarik, sebuah karakter yang benar - benar bisa kamu bisa sebut "berbeda" dia adalah pusat cerita ini. Dia adalah adalah seseorang yang berusaha, dan usaha ini adalah tindakan dia dalam menciptakan perubahan atas dirinya dan dunianya. Lagi - lagi kita membicarakan "perubahan". ketahuilah dalam tahap ini kamu sudah memasuki sebuah dunia dimana kamu pun harus merubah; cara melihat dunia, memahami dari pandangan yang berbeda, menjadi orang yang berbeda, menjadi karakter yang berbeda, membuka semua kemungkinan.

Karakter ini bukanlah kamu (penulis), karakter kamulah ceritanya. Kamu adalah subjek, kamu mencoba menyampaikan sesuatu melalui cerita ini. Dalam tahap ini, pastikan kamu sudah mengalami perubahan. Jadi jangan berharap bahwa karakter kamu itu sebenarnya sebuah premis hidup kamu (sungguh narsis, dan mellow pastinya). Ini tidak sepenuhnya dibenarkan, tetapi kalau demikian kamu akan terperangkap dalam sebuah pembenaran. Ingat! yang kita inginkan itu adalah kecamuk moral bukan? dan kita sedang menyampaikan perbedaan antara nilai.

Kamu adalah subjek yang menentukan nasib si karakter melalui plot dan kejadian. Gabungan antara kejadian yang dialami oleh karakter adalah bagaimana kamu menghidupkan cerita ini. Pertanyaannya adalah, apa yang akan dia (karakter) lakukan pada saat itu? sesuai dengan sifat dan prilaku karakternya. Bila si karakter ini menginginkan sesuatu, ujilah dia! Lihatlah sebagaimana dia akan menembus batas dirinya. "Karakter anda hidup!"

Kita sudah tahu Robert McKee selalu mengatakan perubahan, ataupun seorang ekonom Indonesia yang sukses dengan bukunya yang pernah diungkapkan sebelumnya, berjudul "change" ataupun semangat penyampaian oleh Nancy Duarte sebuah dinamika kehidupan. Kreatif muda, Austin Kleon mengatakan bahwa kamu adalah versi terbaru dari orang tua kamu, bukti bahwa dunia berubah dan bagaimana kamu menyesuaikan diri dengan dunia yang dinamis ini adalah mencoba merubah cara memandang dunia, kamu mengalaminya dari waktu ke waktu ketika tumbuh dewasa. Sebuah perubahan. Kita tahu bahwa perubahan itu adalah proses, dan proses itu memerlukan waktu, cerita adalah sebuah waktu yang merubah seseorang (karakter) dan bagaimana dunia menanggapinya. Inilah inti dari cerita, sebuah "proses", dan proses ini dikarenakan oleh si karakter yang sedang merubah sesuatu. change bukan? dan change itu dikarenakan oleh keinginan dan kebutuhan dirinya.

Ungkapan: "Karakter yang beda" sudah tentu memiliki arti bahwa kita membandingkan wacana itu dengan wacana karakter lain, taruhlah Luke Skywalker, Frodo Baggins, atau Nabi Muhammad SAW. si cantik Alice, Tom Sawyer, si Kancil, Unyil, John Marston yang malang, si genteng Tommy Vercetti, Hannibal yang selalu lapar, si pelit paman Scrooge McDuck, Sherlock Holmes yang selalu skeptis, si detektif SMA Conan Edogawa, Squall atau Tidus. Mereka semua itu memiliki sebuah prilaku, sifat, watak, kebiasaan, keinginan, kebutuhan, dan tindakan yang terlihat agak sama namun memiliki nilai cerita dan daya tarik yang berbeda! Ini adalah keunggulan dari cerita kamu, sesuatu yang benar - benar diluar dugaan orang manapun, benar - benar karakter beda.

Perbandingan ini pun berlaku pada karakter kita dalam cerita, karakter pada awal cerita dan ketika dia sudah mencapai akhir cerita. Lagi - lagi, perbandingan ini harus memiliki perbedaan, dan ketika perbedaan itu terjadi maka karakter telah mengalami perubahan. Coba lihat saja, Luke si petani yang berakhir menjadi Ksatria Jedi, Frodo yang pulang dari Mordor dengan Frodo seorang warga Hobitton. Seorang Thomas Anderson (Anak Manusia) tidaklah mungkin sama dengan sang Juru Selamat, Neo yang mengakhiri perang dengan The Machine. Mereka adalah orang - orang liar yang mencoba mengendalikan diri mereka, mereka mencoba mengendalikan dari kekuasaan yang sudah mencengkram diri mereka dan ingin membebaskan diri.

Bahasan mengenai keinginan dan kebutuhan itu dibahas secara mendalam pada artikel "Kebutuhan dan Keinginan", namun pastikan karakter memilikinya. Karakter melalui pandangan, keyakinan (belief) dan keinginan mencoba melakukan sebuah tindakan. Dan tindakan inilah yang akan diceritakan sepanjang cerita kamu, bagaimana dia mencoba: gagal atau berhasil dilihat dari bagaimana kamu menetapkan nya. marilah kita rekap kembali apa saja yang mencakup bahasan "karakter":
  1. Karakter adalah orang yang diceritakan atau menceritakan dirinya, peran utama, protagonis.
  2. Karakter itu harus unik dan beda.
  3. Walaupun cerminan karakter itu berasal dari penciptanya, bukan berarti dia adalah kamu pribadi sebagai penulis.
  4. Alur cerita harus berjalan sesuai dengan logika karakter, bukan logika penulis.
  5. Cerita adalah sebuah kisah perubahan diri; menceritakan proses perubahan karakter pada awal sampai akhir cerita.
  6. Seorang karakter berubah karena keinginan dan kebutuhannya, melalui pilihan yang dia ambil pada setiap kejadian. 
Begitulah kira - kira pembahasan terkait Karakter pada Elemen Dasar Dalam Cerita. Bagaimana menurutmu?

Posting Komentar

0 Komentar