Logline Vs Premis

Table of Contents

Pendahuluan 

Pada suatu ketika saya pernah bekerja pada sebuah agensi, pada waktu itu tugas saya adalah menyiapkan sekitar 20 cerita untuk sebuah seri TV. Karena saya tidak diberikan brief apapun akhirnya saya buat 20 cerita itu dalam bentuk premis yang mana akan saya kasih ke head writer-nya. Pada saat sebelum meeting saya ketemu dengan beberapa rekan penulis yang juga ditugaskan membuat 20 cerita. Heran dengan format penulisan saya salah satu dari mereka bertanya ke pada saya "mas, kok pendek pendek ya?" dalam hati berkata; "lha memang premis pada dasarnya pendek-pendek semua kan?" saya pun menjawab dengan santai "oh pendek ya, emang yang ditulis mba kaya gimana?" saya pun disodorkan daftar tulisan mereka, sepintas memang premis mereka panjang dan sangat berbeda dengan premis yang saya tulis. "mas, ini yang mas tulis premis yah? loglinenya mana?" saya pun agak kaget mendengar itu, terbesit dalam pikiran "jadi selama ini yang diminta apa tuh...logline?". Salah satu dari mereka pun mendekat "iya  mas, bagusnya sih logline aja, jadi lebih jelas gitu" saya pun terdiam seperti patung. Pada waktu itu pula head writer tiba tiba dateng "okay meeting dimulai aja ya, dan ini akan masuk ke weekly assesment kalian, nah kita mulai dengan kamu aja kang..." semua melihat ke arah saya, keringat dingin mulai mengucur. Tiba-tiba entah darimana, keadaan serba aneh ini teriringi sebuah kekonyolan, berkumandanglah "wak... wak... wawawawaw"

Untuk mempelajari penulisan ide cerita film dalam bentuk lain bisa membaca  Kupas Tuntas cara menulis ide cerita filmMenulis Premis atau Premis sederhana dengan penyampaian yang paling sederhana
 
Sebelumnya, beberapa tahun sebelum saya menjadi patung dan hampir mati berdiri, dipermalukan di depan ruang meeting karena perihal "Logline" itu, saya menghadiri sebuah acara workshop penulisan film di CCF (Centre Culturel Francais) di Salemba-Jakarta Pusat. Hadir pada waktu itu, diantara tiga tamu yang datang sebagai pembicara adalah adalah Rayya Makarim, menceritakan pengalamannya menulis Jermal (2008) dan Banyu Biru (2005). Kesuksesan-nya ternyata bermuara pada sebuah kalimat cerita yang merangkum sinopsisnya yang dia sebut sebagai "logline". Sebelum masuk ke dunia penulisan sekrip film, mba Rayya sudah beberapa kali terpilih dalam festival film Internasional dan mendapatkan kesempatan fellowship ke Salzburg, from page to screen. Mba Rayya mengatakan, bahwa sangatlah mudah untuk para pembaca memahami logline khususnya produser dan sutradara. Penjelasan mengenai pentingnya logline saat itu sama sekali tidak saya perhatikan, saya sibuk memakan kripik dan minuman soda gratisan.

Ketika head-writer ingin segera langsung membahas premis, saya terdiam. "eh mas, hehe saya malah nulis premis nih, ehehe gimana dong?" Tampaknya dia mengerti dan bisa memaklumi namun semua mata mengawasi. Sedikit grogi, saya mencoba menjelaskan dan mengembangkan premis saya menjadi logline langsung di tempat. Sejak itu saya menyadari, mengandalkan premis itu boleh tetapi sekedar tahu cara menulis logline juga ngga ada salahnya.

Kalian bisa mendalami ide cerita film dengan memahami unsur karakter dan tindakan dalam artikel; Membahas karakterMembangun Karakter yg Kuat dalam Cerita dan Sebuah Tindakan.

Fungsi dan Keunggulan Logline

Sehari setelah meeting "neraka" itu, saya bangkit dari kematian suri yang bertaruh kan kredibilitas saya sebagai penulis. Saya membaca buku-buku penulisan skrip dan mengulas kembali beberapa hal yang penting menyangkut Premis dan Logline, hal ini antara lain;
  • Kesederhanaan premis itu sangat mudah dipahami namun kesederhanaan inilah yang menanggung sebuah masalah besar, yakni sulit dipahami oleh kalangan umum, apalagi pembaca yang awam.
  • Premis memang sangat singkat dan berguna sebagai unsur terpenting dalam skrip, Logline adalah penyambung maksud penulis kepada pihak produksi dalam bahasa yang lebih mudah dimengerti.
  • Logline itu adalah istilah yang biasa digunakan di luar negeri, khususnya di Amerika. Premis lebih khusus dan sifatnya teknis sekali.
  • Premis memang memiliki aturan 25 kata, atau dianggap tidak valid. Logline mengutamakan pemahaman pembaca.
  • Logline mengandalkan meme, seperti sebuah kalimat indah, dibuat sedemikian rupa sehingga mudah ditangkap. Memiliki unsur narasi yang sangat bertutur (narasi tekstual).
Sebagian besar penulis ternyata memang masih menggunakan Logline daripada Premis, alasannya menghilangkan pola yang sama dan terbaca lebih atraktif dalam berkas pitching (proposal). Ketika menulis skenario film memang lebih mudah menggunakan premis , karena logline hanya digunakan untuk mengajukan ide cerita atau konsep film. Pola premis terbaca agak klise apalagi memiliki pola yang sama. Klise ini akan nampak sekali bila ditambah keefektifan dalam satu kalimat saja. Sebuah Logline disisi lain bisa lebih panjang dan kadang terdiri atas 2-3 kalimat. Pada dasarnya logline memiliki struktur yang sama yakni; tokoh dan latar belakangnya, hasrat (needs dan wants), konflik dan keunikan cerita.

Untuk mempelajari bagaimana mendapatkan inspirasi, proses kreatif dan langkah langkah dalam mencari dan menulis ide cerita bisa membaca artikel Proses Kreatif untuk memulai sebuah Cerita dan Langkah langkah untuk memulai menulis.

Angela Bourassa menyukai logline Memento dan Eternal Sunshine of The Spotless Mind, dia adalah founder dari LA Screenwriter Logline Competition. Pada sebuah artikel yang ditulis pada Scriptmag, dia mengatakan; 

Logline adalah semacam seni tersendiri, seperti puisi berkalimat satu, sebuah janji pada naskah pada film anda, sangat imajinatif namun sederhana, sangat komersil namun unik.

Cara Pertama Menulis Logline

Blake Syder mengartikan "logline" dengan cara yang sederhana yakni kalimat yang merangkum cerita dengan cara ironis. Berikut adalah contoh - contoh logline yang praktis:

Siswa SD yang tidak sengaja mencium pipi temannya, Lili. Joshua takut Lili hamil, ia menjual seluruh kelerengnya untuk menikahi Lili. (Joshua karya Alvin Ardiansyah pada finalis Film Terbaik XXI Short Film Festival 2015)

 

Harry Sanborn, pengusaha berusia sebaya dengan kesukaan kepada wanita yang lebih muda seperti Marin, girlfriend terbaru-nya. Kenyataan pahit mulai berdatangan keetika dia mengalami serangan jantung di rumah ibu Marin, Erica penulis novel cinta yang kerap judes terhadapnya. Di tengah kesuksesannya, tumbuh krisis paruh baya, diantara dua wanita. (Something Gotta Give, 2003)

 

Seorang lelaki menderita penyakit yang membuat dia tidak bisa mengingat apapun yang di alami sehari sebelumnya. Mencari pembunuh istrinya dia hanya mengandalkan catatan berupa tato yang memenuhi sekujur tubuhnya. (Memento, 2000)

 

Sepasang muda-mudi secara misterius langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, anehnya keduanya mengaku memiliki masalah dengan ingatan masa lalunya. Dalam perjalanan untuk menyembuhkan penyakit ingatan mereka, menyadari dan menemukan awal serta akhir dari percintaan mereka. (Eternal Sunshine of the Spotless mind, 2004)

 

Forest, memiliki keterbelakangan mental yang membuatnya terlihat bodoh, keluguannya melawan niscaya alam; sebagai pahlawan di masa keemasan sejarah Amerika dan ingin memenangkan cinta Jenny, seorang wanita cantik yang berusaha kabur dari dunia. (Forrest Gump, 1994)

 

Sebuah footage yang berasal dari kaset berisikan dokumenter oleh tiga mahasiswa yang menghilang tanpa jejak. Footgae itu menceritakan pencarian sumber mitos tentang nenek sihir yang menghantui hutan di Maryland. (Blair witch project, 1999)

 

Seorang pengamen keliling yang di cari-cari sekumpulan preman dan juga polisi atas fitnah pembunuhan playboy dan juga akuntan para gembong kejahatan.

 

Sebuah liburan berkemah di sebuah pertanian oleh sekumpulan anak muda berubah menjadi pelarian hidup-mati, karena satu kampung pertanian berubah menjadi zombie.


Cara ke-dua Menulis Logline

Sebuah logline bisa saja disebut sebagai ide cerita film yang merangkum cerita dalam kalimat singkat, hampir serupa dan bahkan digunakan sebagai premis ketika menulis skenario film. Logline bisa saja berisikan nuansa, pesan, plot yang menarik, cliché atau apapun yang bisa digunakan sebagai proyeksi ide besar. Logline tidak harus menyebutkan karakter, salah satu cara membuat logline adalah what if, yakni sebuah gambaran besar tentang cerita sehingga bisa mencakup keseluruhan secara luas.



Selain karakter dan tindakan, kalian bisa mendalami ide cerita film dengan memahami unsur konflik melalui artikel Memahami Konflik dalam Penulisan 

Film dengan ide berkonsep tinggi (high-concept) adalah film yang menggunakan sebuah gambaran yang lebih luas yang bisa mencakup tema, latar belakang atau hubungan karakter yang rumit. Film ini berangkat dari ide “what if?” yang menggambarkan dunia fiksi yang lebih fenomenal, dengan analogi yang naratif. Berlawanan dengan low concept, yang mengandalkan ide tokoh, keinginan dan konflik.

Silahkan kalian baca logline dibawah ini dan tebak judul film apa yang dimaksudkan. Kalian bisa melihat jawabannya diakhir artikel pada spoiler Lihat Jawaban


Untuk membaca dan melihat contoh premis silahkan baca Contoh Premis Film Pendek dan Contoh Premis Film Hollywood

Untuk mempelajari menulis sinopsis kalian bisa membaca dua artikel; Sinopsis dengan 3-Act Structure dan Analisis Sinopsis

Demikianlah masalah premis dan logline, jika ingin mendalami pembahasan logline bisa membaca artikel ini "Apa itu logline?". JADI, menurut kamu lebih mudah menulis Logline atau Premis? Kalau kamu mau melihat penulisan premis dan logline sebagai ide cerita film kamu bisa membaca Kupas tuntas cara menulis ide cerita film. Kalau kalian tertarik menonton video penjelasnnya silahkan tonton video contoh contoh penulisan premis dan logline film. Silahkan juga baca 10 kesalahan yang sering dilakukan oleh penulis pemula pada penulisan logline. Jika ada pertanyaan bisa langsung memberikan komentar dibawah. Masukan dan kritik  sangat berarti bagi kami.


Posting Komentar

2 Komentar

  1. Saya setuju logline adalah sebuah seni menyampaikan maksud perjalanan cerita yg disampaikan dengan kata kata seni seperti azimat yg sesederhana mungkin...

    BalasHapus
  2. Logline bukan premis atau sinopsis tetapi pandangan penulis skenario film yang berisi keunikan alur dan rangkaian peristiwa dramatik yang dapat menggambar psesifikasi tokoh dan aksinya.

    BalasHapus