📝🌟Menulis Sinopsis dengan Tiga Cara ; 3-act structure, 5-drama Story dan 8-sequence Structure


Table of Contents

Ada berapa cara menulis sinopsis ?

Memulai menuliskan cerita itu sudah bisa dimulai lebih awal pada penulisan sinopsis dengan menggunakan struktur penulisan yang dikenal dengan istilah "pembabakan cerita". Sebuah cerita terbagi dalam "babak", atau "bagian" atau juga disebut dengan "act". Pada sebuah "act" terdiri dari "sequence" yang berisikan berbagai "plot". Istilah tadi yang disebutkan act, sequence dan plot adalah besaran ukuran yang juag disebut dengan "unit". Seperti halnya dimensi bidang yang memiliki ukuran, seorang penulis juga menggunakan unit dalam menakar ukuran cerita. Sinopsis adalah sebuah tulisan yang unit terbesarnya adalah act atau sequence (tergantug mana yang digunakan), yang mana setiap besarannya adalah sebagian cara untuk menulis bagian-bagian dalam sinopsis.


*Penggunaan ukuran dalam cerita itu diperutukan agar penulis bisa memahami ukuran ceritanya. Satu premis itu untuk satu cerita (story). Diantara dua ukuran yang ditawarkan itu tidak ada pakem yang tetap, mana saja boleh digunakan. Ukuran dalam cerita itu agar penulis memudahkan diri dalam pembuatan plot, tidak lebih dan juga tidak kurang.


*jumlah scene diatas itu hanya perumpamaan saja, dimana jumlahnya tidak perlu seperti yang digambarkan diatas, boleh menetapkan jumlah sesuai kebutuhan. Pada diagram itu memang terlalu banyak (21), yang mana bisa saja satu film hanya terdiri atas 15 scene aja (sesuai dengan yang dibutuhkan).

Setelah menuliskan ide cerita film dalam bentik premis, logline dan tema maka penulis bisa berlanjut mengembangkan ceritanya dengan menuliskan sinopsis. Dari cara membagi act dan sequence itu ada tiga cara menulis sinopsis, secara berurutan dari yang kecil ada 3, 5 dan 8 bagian yang masing-masing memiliki sejarah dan juga cara penulisan dari landasan bagian yang berbeda.
 
Struktur 3 babak adalah model penceritaan yang telah digunakan dalam sastra dan drama selama berabad-abad. Ini membagi cerita menjadi tiga bagian - penyiapan, konfrontasi, dan resolusi - dan merupakan kerangka kerja yang sering digunakan dalam penulisan skenario untuk membantu mengatur narasi dan memastikan bahwa cerita tersebut memiliki awal, tengah, dan akhir yang jelas. Selalu ingat untuk lebih dulu menulisakan ide cerita film, sebelum menulisan sinopsis.


Asal-usul struktur 3 babak atau lebih dikenal dengan istilah 3-act structure dapat ditelusuri kembali ke drama Yunani kuno, di mana lakon dibagi menjadi tiga bagian: prologos, parodos, dan eksodos. Pada bagian prolog, karakter dan latar belakangnya diperkenalkan, dan konflik utama mulai terlihat. Parodos adalah bagian utama dari drama tersebut, di mana konflik berkembang dan tindakan karakter mengarah ke klimaks cerita. Exodos adalah resolusi, di mana konflik diselesaikan dan cerita berakhir.

Seiring waktu, struktur 3 babak telah berkembang dan diadaptasi serta digunakan dalam berbagai bentuk dalam sastra, drama, dan film. Hari ini, itu adalah kerangka kerja yang dikenal luas dan umum digunakan untuk mendongeng di industri hiburan. Untuk menulis sinopsis menggunakan struktur 3 babak, Anda dapat mengikuti 3 langkah utama berikut:

  1. Mulailah dengan memperkenalkan tokoh utama dan latar belakangnya dalam sebuah gagasan awal, atau babak awal. Ini harus mencakup informasi latar belakang yang diperlukan untuk memahami cerita dan tujuan serta motivasi tokoh utama. Pada akhir bagian ini terjadi sebuah konflik.
  2. Ketika masuk ke dalam konfrontasi atau babak tengah, konflik utama cerita berkembang dan penulis menjelaskan bagaimana tokoh utama mencoba mengatasinya. Tindakan ini harus mencakup tindakan yang meningkat dan menuju titik naik, di mana taruhannya menjadi lebih tinggi dan karakter utama harus membuat keputusan penting atau mengambil tindakan yang menentukan.
  3. Ketika masuk resolusi, atau babak akhir, jelaskan bagaimana karakter utama menghadapi tantangan atau rintangan terakhir, dan penyelesaian. Jelaskana bagaimana karakter menyelesaikan konflik utama dan mencapai tujuannya (atau tidak mencapai tujuannya). Tindakan ini harus mencakup klimaks, dimana konflik selesai bagaimanapun akhirnya. Disinilah terjadi sebuah pengalaman yang telah disesuaikan dengan premis utama. 

Tinjau sinopsis yang tertulis untuk memastikan sinopsis sudan mengikuti struktur 3 babak secara secara akurat dan menggambarkan plot yang jelas tentang poin-poin utama. Jika menggunakan ide cerita film dengan cara penulisan logline, maka gunakan cara untuk menentukan konsep awal penceritaan yang menunjukan plot yang berisikan hubungan-hubungan karakter. Jika merasa kurang pas antara penggnaan logline dengan penulisan struktur 3 babak maka boleh menggunakan cara penulisan sinopsis lain yang akan dijelaskan di bawah ini.

Apakah ada cara lain untuk menulis sinopsis?

ADA, struktur 3 babak memiliki kemiripan dengan struktur drama Freytag, yaitu struktur penceritaan umum yang membagi sebuah cerita menjadi lima bagian: eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi. Bila menelusuri melalui internet, bakan struktur 3 babak sudah dianggap menyatu dengan struktur drama Freytag.


Struktur 3 babak adalah versi sederhana dari struktur drama Freytag yang berfokus pada elemen utama plot dan menggabungkan eksposisi dan aksi meningkat ke babak pertama, aksi turun dan klimaks ke babak kedua, dan resolusi ke babak ketiga. Struktur 3 babak lebih sederhana sebagai struktur narasi yang muncul lebih awal, dan kemudian berkembang. Seiring dengan waktu, ada cara yang lebih spesifik untuk memperkaya cara penceritaan yaitu menambahnya bagian untuk plot yang lebih menarik.

Meskipun struktur 3 babak mirip dengan struktur drama Freytag, penting untuk dicatat bahwa ada juga beberapa perbedaan di antara kedua struktur tersebut. Struktur drama Freytag (atau juga dikenal dengan istilah "5-stage drama") mencakup tahapan plot yang lebih detail dan lebih cocok untuk cerita yang lebih panjang dan kompleks, sedangkan struktur 3 babak adalah pendekatan yang lebih sederhana dan lebih ramping yang bekerja dengan baik untuk cerita pendek dan cerita yang lebih lugas.

Untuk menulis sinopsis menggunakan struktur drama Freytag, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Mulailah dengan memahami elemen kunci dari struktur drama Freytag. Struktur ini terdiri dari lima bagian: eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi.
  2. Mulailah dengan eksposisi, yang memperkenalkan latar, karakter, dan konflik utama cerita. Di bagian ini, Anda harus memberikan informasi yang cukup untuk mengatur panggung cerita selanjutnya.
  3. Selanjutnya, lanjutkan ke aksi naik atau rising action, yaitu rangkaian peristiwa yang membangun hingga klimaks cerita. Di sinilah karakter utama menghadapi tantangan dan rintangan saat mereka berusaha mencapai tujuannya.
  4. Klimaks adalah titik balik cerita dan merupakan titik ketegangan atau konflik terbesar. Di sinilah karakter utama menghadapi masalah utama cerita dan membuat keputusan yang akan menentukan hasilnya.
  5. Aksi turun mengikuti klimaks dan merupakan rangkaian peristiwa yang terjadi saat karakter utama berurusan dengan konsekuensi dari keputusan mereka.
  6. Akhirnya, resolusi adalah kesimpulan dari cerita, di mana konflik utama diselesaikan dan cerita berakhir.
  7. Saat Anda menulis sinopsis, pastikan untuk menyertakan peristiwa penting dan detail dari masing-masing dari lima bagian struktur drama Freytag ini. Ini akan membantu memastikan bahwa sinopsis Anda mencakup poin-poin utama cerita dan memberikan ringkasan plot yang jelas dan ringkas.
  8. Tinjau sinopsis Anda untuk memastikan sinopsis mencerminkan poin-poin utama cerita secara akurat dan memberikan ikhtisar plot yang jelas dan ringkas.

Memahami serta mengikuti langkah-langkah diatas, kamu seharusnya sudah bisa menulis sinopsis denngan menggunakan struktur drama Freytag dengan baik. 

Baca juga :
Menjadi Penulis Skenario Film Sebagai Karir
10 hal yang terlewati sebelum menulis skenario film
Melanjutkan Tahap Selanjutnya dalam Penulisan Skenario film : Menulis Treatment

Selain struktur "3-act structure" dan "5-stage drama", apakah ada cara lain untuk menulis sinopsis?

Setelah memahami struktur drama Freytag, sekarang kita bisa juga mempelajari struktur 8-sequence yang lebih detail. Keduanya merupakan pendekatan untuk mengatur dan menyusun cerita, tetapi keduanya tidak persis sama.

Struktur drama Freytag adalah struktur penceritaan umum yang membagi sebuah cerita menjadi lima bagian: eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi. Ini adalah alat yang berguna untuk mengatur dan menyusun cerita dan dapat digunakan untuk membantu penulis memahami berbagai elemen plot dan bagaimana mereka cocok satu sama lain.


Struktur 8 sequence adalah pendekatan lain untuk mengatur dan menyusun cerita yang membagi plot menjadi delapan bagian: penyiapan, insiden pemicu, pergantian babak pertama, titik tengah, pergantian babak kedua, krisis, klimaks, dan resolusi. Seperti struktur drama Freytag, struktur 8 urutan adalah alat yang berguna untuk mengatur dan menyusun sebuah cerita dan dapat membantu penulis memahami berbagai elemen plot dan bagaimana elemen-elemen itu cocok satu sama lain. Silahkan baca artikel berjudul Unravelling 8 Sequence (dlm bhs. Inggris) atau Menggunakan 8 Sequence Structure untuk Menulis Cerita (dalm bhs. Indonesia) untuk pengkajian setiap bagiannya. 

Tidak ada struktur yang "terbaik" untuk digunakan saat menulis sinopsis, karena struktur yang paling berhasil akan bergantung pada kebutuhan cerita Anda.

Penutup 

Struktur 3 babak atau "3-act structure" adalah pendekatan sederhana dan ramping yang bekerja dengan baik untuk cerita yang lebih pendek dan lugas. Ini membagi plot menjadi tiga bagian: pengaturan, konfrontasi, dan resolusi.

Struktur drama Freytag atau "5-Stage drama" adalah pendekatan yang lebih detail yang membagi cerita menjadi lima bagian: eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi. Ini adalah alat yang berguna untuk mengatur dan menyusun cerita dan dapat digunakan untuk membantu penulis memahami berbagai elemen plot dan bagaimana mereka cocok satu sama lain.

Struktur 8 sekuen atau "8-seqeunce structure" adalah pendekatan lain untuk mengatur dan menyusun cerita yang membagi plot menjadi delapan bagian: penyiapan, insiden pemicu, pergantian babak pertama, titik tengah, pergantian babak kedua, krisis, klimaks, dan resolusi. Seperti struktur drama Freytag, struktur 8 urutan adalah alat yang berguna untuk mengatur dan menyusun sebuah cerita dan dapat membantu penulis memahami berbagai elemen plot dan bagaimana elemen-elemen itu cocok satu sama lain.




Penting untuk memilih struktur yang paling sesuai dengan kebutuhan cerita Anda dan yang membantu Anda meringkas poin-poin utama plot dengan jelas dan ringkas. Masih banyak struktur lainnnya seperti Monomyth, 15-beat sheet atau Heroe's Journey yang bisa memenuhi kebutuhan penulis

Posting Komentar

0 Komentar