Narasi adalah Perjalanan


Selamat datang kembali! Tiga artikel sebelumnya bisa digunakan untuk menambah tekad kalian untuk memulai menulis, dan kali ini adalah memulai perjalanan kalian. Menulis itu bisa apa saja, seperti menulis artikel, cerpen, skenario film, naskah drama dll. Akan tetapi, blog ini memang diperuntukan untuk menulis film atau menulis cerita sehingga kita perlu memahami apa itu narasi. Menulis cerita itu jika perlu dibandingkan dengan tulisan kita sehari hari, maka bisa membandingkannya “berlari” dengan “sprint”. Jika hanya menulis atau berlari lari biasa kita semua bisa melakukan hal tersebut, akan tetapi sebuah sprint adalah tindakan lari yang telah disempurnakan dengan latihan (lebih tertata). Menulis cerita pun perlu latihan, menggunakan teknik - teknik yang lazimnya membentuk sebuah alur cerita yang menarik perhatian.

Kita bisa menulis apa saja, apapun yang kita rasa itu perlu ditulis, dan itu harus ditulis mulai sekarang.


Seberapa cepat kita berlari bisa dibandingkan dengan seberapa baik kita dalam menyampaikan informasi dalam tulisan. Sebuah sistem kepenulisan, tentu memisahkan mana yang bisa “Menulis” dan mana yang bisa “tulis menulis”. Dalam blog ini kita akan menuju ke satu gaya kepenulisan yakni narasi. Apapun yang kita tulis dalam rangka menulis cerita adalah harus mengandung narasi. Di era modern sekarang, semua tulisan memiliki kecendrungan untuk menggunakan cara pandang naratif.

Dari artikel sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa dalam tahap ini kamu udah mulai melatih diri menulis auto-writting dan mungkin kamu sudah mulai mahir. kamu sudah mengambil resiko dengan memilih gaya tersendiri.

saya pernah mendengar "cerita yang baik adalah ketika pembaca tidak bisa menerka apa yang terjadi selanjutnya"... itu boleh saja, walaupun tidak mutlak harus seperti itu. Gaya penulisan seperti itu hanyalah salah satu dari sekian banyak gaya menulis.

Sejak ini adalah blog tentang menulis skenario film, maka langkah pertama kamu adalah memahami narasi. ketiga artikel yang awal awal ditulis itu baru saja membangun sikap mempersiapkan diri. Tiga artikel awal itu adalah "bangun pagi" sekarang kita sudah mulai berangkat. Dan yang saya maksudkan dengan istilah "berangkat" setidaknya; kalian sudah menulis auto-writting selama sebulan dan bergabung dengan komunitas menulis (atau mungkin kalian belum melakukan apa apa karena kalian adalah seorang pemberontak; Juga BOLEH aja lanjut ! )

Narasi, itu yang paling penting untuk dipahami dalam menulis sebuah cerita. Dalam proses membaca, seorang yang membaca cerita bisa menilai bahwa kejadian - kejadian dalam cerita itu masuk akal (sense making). Yang masuk akal itu adalah kealamiahan sebuah kejadian, dan itu dimulai dengan landasan seorang karakter utama. inilah cara pandang dalam sebuah cerita, yakni menggunakan karakter. Sebuah narasi itu adalah cerita dari sudut pandang seseorang. Seorang pemberontak, berusaha mengubah dunia dengan cara cara menggugah pembaca dengan wawasan melalui pengalaman yang dilihat dari cara pandang karakter. Hal itu pun yaitu, menyampaikan cara pandang karakter bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Dalam blog ini, telah dijelaskan cara menggunakan premis dan itu hanyalah salah satu cara untuk mengaplikasikan narasi. Ada banyak cara untuk melakukan itu, namun premis itu mungkin saja dirasa rasa nya seperti organik jadi paling banyak yang digunakan.

Boleh saja kamu mengatakan bahwa ada cara baru untuk membuat narasi tetapi, hal itu harus dibuktikan. 

Kamu boleh juga menggunakan analisis psikologi, sosiologi, dan bahkan analisis komunikasi seperti semiotika dan wacana (discourse) tetapi di akhir hari semuanya mengarah pada narasi dan bagaimana cerita kamu bisa diapresiasi. Kita bisa bicara banyak untuk mempermasalahkan narasi tetapi ingat, semuanya harus ditulis dan selesai.

Untuk meringkas apa yang telah kita bahas saya akan kembali menuliskan langkah yang harus dicapai hingga sekarang.

  1. Seorang penulis pemula setidaknya harus bisa menulis secara rutin auto-writting selama sebulan
  2. Sudah menemukan komunitas penulis yang bisa berbagi berbagai hal tentang menulis, dan juga bermain dengan ide dan konsep.
  3. Mulai mempelajari narasi, yaitu berbagai cara menggugah pembaca dengan berbagai cara dalam penulisan cerita. seperti menggunakan karakter, premis, penulisan organik dll
  4. Mulai menulis cerita dan setidaknya telah selesai menuliskannya, salah satunya adalah cerpen dalam bentuk 3-5 halaman 7000 kata... ditulis dan selesai.
  5. Merencanakan menyebar-luaskan cerita / hasil karya tulis pertama kalian.

Sampai disini dulu ya, untuk bahasan selanjutnya kita akan banyak bicara tentang Narasi. trima kasih.

Posting Komentar

0 Komentar