Membedakan antara Tema Cerita, Ide dan Premis.

Salah satu konsep yang juga penting dibahas dalam penulisan skenario film adalah "tema" atau dalam bahasa inggris "theme". Konsep ini, biasanya disalah-artikan dengan ide cerita film yakni konsep utama dalam penceritaan. Penulisan novel biasa menggunakan istilah tema sebagai ide cerita, yang mana sebenarnya adalah premis. Kemudian pada beberapa kesempatan, tema juga banyak diartikan sebagai genre yakni dianggap sebagai nuansa penceritaan yang digunakan seorang penulis. Apalagi di beberapa artikel, hal ini dikaitkan dengan tema cerita fantasi yang mana menggambarkan dunia penceritaan seperti dunia fantasi magis, kerajaan Eropa, Era industrial, Shogun dsb. Tema, seperti premis memiliki fungsi yang sangat vital bagi seorang penulis. Akan tetapi tema tidak perlu disampaikan dalam creative brief, melainkan hanya menyertakan logline dan sinopsis untuk diajukan kepada sutradara atau produser. Tema adalah sebuah gagasan mengenai sesuatu yang sering muncul dalam penceritaan. Gagasan tersebut bisa menjadi ciri khas seorang penulis dalam menyampaikan pesan pesannya. Sebuah tema, bisa saja kata benda atau sifat yang membungkus cerita dalam batasan tertentu. Robert McKee menyatukan definisi konsep, tema dan ide sebagai pengendali.

A controlling idea or theme is the message that a reader takes away from your story after having read it.- Robert Mckee
Theme is the mysterious cousin of plot and character. Too often viewed as abstract rather than actionable, theme is frequently misunderstood and left to chance. Some writers even insist theme should not be purposefully implemented. This is unfortunate, because in many ways theme is story. - K.M. Weiland
Mari kita perhatikan dari kedua definisi yang diberikan oleh ahli, yang menunjukan bahwa "theme" adalah sebuah pesan yang didapatkan oleh pembaca / penonton. Tema adalah cerita yang hendak disampaikan. Seorang penulis selain membuat premis dan logline, dia juga dalam waktu yang sama harus menetapkan sebuah "tema". 

Penulisan Skenario film harus dimulai dengan ide, dan itu bisa saja dengan menuliskan tema. Bahkan dalam ide cerita film selain premis dan logline, biasanya tema juga disertakan bersamaan untuk memberikan gambaran yang utuh tentang film tersebut.

Berikut adalah beberapa gagasan atau ide cerita film dalam bentuk tema (yg digarisbawahi) dan dijelaskan melalui cuplikan ceritanya, coba tebak judul filmnya yang bisa dilihat jawabannya pada akhir artikel ini dengan menekan tombol "Lihat Jawaban"  

Seorang professor yang tidak percaya takhyul, berusaha mencari sebuah artifak yang bersejarah sekaligus diincar oleh Nazi di tengah kecamuk PDII cerita ini menggambarkan bagaimana bahwa life is not Science; namun juga pencarian cinta, bisnis, keberuntungan dan juga menerima supranatural.

Tiga cerita yang memiliki relasi satu dengan lain; seorang lelaki yang berselingkuh dengan istri kawan-nya, ber-setting di gurun Sahara. Pada waktu itu terjadi pertikaian antara negara - negara yang memperebutkan daerah di gurun Sahara. Selain itu itu didalamnya adalah cerita seorang perawat yang berusaha mendapatkan kehidupan yang layak dan bahagia. Ketiga cerita itu menggambarkan "kepemilikan" dan upaya setiap tokoh untuk memiliki apa yang paling penting; cinta, kedamaian dan masa depan.

Ketika rombongan pengunjung terperangkap dalam pulau yang berisikan dinosaurus yang ganas semuanya mulai memahami sintasan (survival) itu adalah hakikat dari kehidupan. Manusia dan dinosaurus, digambarkan dengan kemampuannya masing masing untuk mencari kehidupan. Cerita ini menggambarkan bagainana kehidupan manusia dan dinosaurus bersimpangan; Bertahan hidup.

Tema adalah kesan yang didapatkan oleh penonton / pembaca setelah cerita itu disampaikan (after taste). Kesan inilah yang berbekas ketika membaca atau mengingkat sekilas dari film yang telah ditonton. Diatas adalah salah satu bentuk yang mana akhirnya dipahami sebagai keseluruhan dari cerita tersebut. Saya akan menggunakan analogi "memasak" dalam membuat cerita. Penulis adalah koki, dia akan menggunakan bumbu, bahan dan juga alat. Premis dan logline adalah bahan untuk memasak, seperti daging, sayur, ikan, dll yang mana memberikan tekstur pada bentuk makannya. Sedangkan alat adalah pengetahuan si penulis, itu terlihat dari bentuk wajan, kompor, piring2 sendok, dan termasuk tekniknya. Nah tema itu adalah bumbunya, yang mana membedakan satu makanan dengan yang lainnya.

Tema adalah bumbu yang khas, mengikat semua cipta dan rasa makanan itu. Sehingga setelah dimakan maka kesan yang berbekas itulah yang akan menempel pada penonton / pembaca. Rasa itu bahkan akan berbekas beberapa hari setelah menyantap makanan itu, bahkan ingin menyicipi makanan lain yang menyerupai bumbu tersebut.

Teknik lain dalam membuat tema adalah menggunakan implikasi Jika-Maka, yakni menuliskan kalimat tersebut untuk membentuk konsep yang bisa berbekas. Berikut adalah contoh Jika-Maka yang masih berkenaan dengan judul film diatas.

Jika kebenaran itu tak terhingga (mutlak) maka ada kebenaran yang tidak terlihat;  life is not Science
Jika cinta itu menyayangi dan mengasihi maka perlu memiliki untuk mencintai; "kepemilikan"
Jika hidup itu adalah kekuatan maka yang paling kuat yang akan hidup; bertahan hidup.

Bagaimana menurut kalian, apakah kalian setuju dengan fungsi Tema dalam cerita seperti yang dituliskan? apakah kalian punya cara tersendiri untuk menuliskan tema ? berbagilah dengan kami dengan menuliskan di kolom komentar di bawah ini.



Posting Komentar

0 Komentar