Ide, Logika dan Perubahan


Ini adalah artikel keenam dari seri artikel tentang bagaimana memulai menulis. Dalam seri ini kita akan membahas langkah langkah yang bisa diikuti oleh para penulis pemula dalam menuliskan ide dan gagasannya. Bentuk tulisan sebenarnya luas, tetapi sejak ini adalah blog tentang menulis skenario film maka hasil akhir dalam seri artikel ini adalah penulis pemula bisa menghasilkan sebuah naskah film yang bermutu. Dan itu, dapat dimulai dengan memahami; Logika Cerita Fiksi

Dalam tahap ini, seorang penulis setidaknya sudah menghasilkan salah satu karya dalam bentuk ide cerita film (logline dan sinopis). Karya itu bukan yang terbaiknya, tetapi karya yang selesai yang mana sesuai dengan harapan artikel terakhir mengenai menyelesaikan salah satu karyanya. Kalian, para penulis pemula tidak perlu harus menunggu untuk salah satu ceritanya selesai, tetapi cukup sampai ide yang bisa disampaikan (pitching atau creative brief).

Karya karya itu bisa saja sebuah tumpukan ide dalam bentuk premis dan itu mungkin bukan karya terbaik. Akan tetapi setidaknya ide dalam bentuk premis itu sudah keluar dari pikiran penulis, memberikan sebuah gambaran bagaimana ide-nya "bekerja". Tertuangkan dalam bentuk tulisan dan dibaca oleh dirinya, dan mungkin oleh orang lain. Itulah kenapa diawal artikel, menemukan sahabat membaca itu penting. Ide tidak perlu diperbaiki, tapi dikembangkan, ditulis ulang dalam bentuk karya lain.

Untuk mempelajari menuangkan ide dalam bentuk premis bisa membaca artikel Premis sederhana. Ide juga bisa dibuat dalam bentuk logline, untuk memahami perbedaan antara logline dan premis membaca artikel Logline v.s. Premis.

Penulisan artikel inipun melalui proses penulisan ulang (rewrite) melalui pembacaan yang berulang ulang. Setiap kalimat diubah dan mungkin dicarikan cara penyampaian yang paling pas. Kita menulis agar kita bisa menyimpan ingatan - ingatan kita dengan baik, dan juga bisa menjadi ingatan kolektif. Ingatan itu adalah sebuah logika, dan jika kita rajin menyimpannya maka kita bisa mengkaji kembali logika kita yang membentuk tindakan - tindakan kita.

Saya ingat, ketika saya duduk di bangku SD saya sering bertanya hal sekecilpun. Saya mensyukuri bahwa guru saya adalah orang sabar yang menghadapi pertanyaan pertanyaan saya. Dia pertama kali yang mengatakan "malu bertanya sesat jalan" dan dia bertanggung jawab atas logika tersebut dengan bertindak selalu mampu menjawab pertanyaan, dan mempersilahkan muridnya untuk bertanya apapun. Di dunia modern yang mana kita mengalami arus informasi yang sangat deras, kita mengalami kebanjiran informasi. Kita kebanjiran logika - logika tanpa harus mengujinya dan kita menerimanya begitu saja.

Untuk bisa mendalami cara menyampaikan ide cerita film bisa mendalaminya pada artikel ide cerita film.

Cerita adalah salah satu cara menyampaikan logika. Narasi besar yang diterima oleh masyarakat disampaikan oleh cerita cerita seperti Mahabrata, Ramayana, Perjalanan ke Barat (Sun Wukong), Romeo dan Juliet dll membentuk cara kita melihat dunia dan bertindak sesuai pandangan tersebut. Sekarang, narasi modern itu dibentuk dari siaran - siaran berdurasi pendek, melalui kanal platform seperti YoutuTube, TikTok, IG-Story dll. Tetapi semua itu bukanlah logika cerita fiksi. Kita memahami dunia dengan bagaimana kita menanamkan logika dalam ingatan kita, dan itu bisa masuk dalam bentuk CERITA.

Dunia berubah, karena narasi yang membentuknya. media dan pesan silih berganti membentuk logika, membentuk dunia. Kita adalah manusia yang mampu, berkuasa dan berupaya merubah dunia. Dan demikian apa yang kita tulis adalah harapan dan juga menjadi kenyataan, dan itu adalah keniscayaan. Saya ingin mengatakan kalian punya potensi untuk merubah dunia, gunakan kesempatan ini untuk bisa mengubah dunia. Logika perubahan terdapat dari perubahan karakter dalam cerita, itulah hakikat dari pesan cerita, itulah Logika Cerita Fiksi.

Jika kita ingin mengatakan bahwa cinta dan kasih sayang adalah hakikat kehidupan, maka karakter akan berubah menjadi orang yang paham Cinta dan Kasih Sayang... artinya sebelum itu (di awal cerita), tokoh karakter memiliki sifat yang sebaliknya (yang tidak cinta dan tidak kasih sayang). Kebanyakan penulis mengidamkan seorang karakter yang gagah berani, yang sempurna tetapi apalah logikanya jika tidak ada perubahan.

Seorang dewa yang maha kuasa, digambarkan dalam pahlawan dunia tidak membuat orang berubah menjadi kuat, tetapi perubahanlah menjadikannya kuat, bertahap mengiringi perubahan tersebut. Dalam menciptakan perubahan itu, dibuatlah dunia fiksi yang bisa memproses perubahan dari lemah menjadi kuat. Bayangkan, ketika dalam dunia itu penghuninya kuat dan kemudian kekuasaan tidak menjadi penting, lalu apa yang penting ? disitulah kita menempatkan ide cerita, ide tentang perubahan. berikut adalah contoh ide dan logika perubahan dalam cerita film

Go back To the future; di akhir cerita, Martin tidak lagi menjadi orang yang terpengaruh dengan ejekan karena dia sudah mengamankan mentalnnya dari cemoohan dan godaan yang tidak bermanfaat; berbalapan yang menyebabkan petaka.

Indian Jones Raiders of the lost Ark; Seorang Professor yang terbuka pandangannya bahwa dalam dunia ini ada hal hal yang disebut dengan "Supranatural" atau "Mistisme", dia di awal cerita adalah orang sains yang percaya bahwa sejarah itu kepastian (sains). Pada akhir film, sejarah itu adalah kekuasaan yang tidak bisa dijelaskan seluruhnya dengan sains (dan itu terus terjadi dalam film2 selanjtunya, dengan mistisme India, dan ksatria Templar akhirnya tengtkorak kristal)

Memahami ide cerita film (premis dan logline) bisa dilengkapi dengan mempelajari "tema cerita" dengan membaca artikel Membedakan Tema Cerita, Ide dan Premis.

... Semoga menginspirasikan, semangat menulis.

===akan diupdate 30-05-2022===

Posting Komentar

0 Komentar