Aksi dan reaksi : Contoh Scene Plot Film

Table of Contents

I. Pengenalan Struktur dalam Scene Plot

Struktur merupakan fondasi utama dalam membentuk alur cerita yang kuat dan menggugah. Ketika membicarakan struktur dalam dunia perfilman, scene plot adalah sebuah sususan adegan yang memegang peran sentral dalam mengatur adegan-adegan menjadi satu kesatuan cerita yang koheren dan mendalam. Artikel ini akan membahas mengapa struktur begitu penting dalam membentuk alur cerita yang menarik dan bagaimana peran struktur dalam menghubungkan setiap adegan menjadi sebuah cerita yang utuh.

Mengapa Struktur Penting dalam Membentuk Alur Cerita ?

Struktur scene plot adalah seperti kerangka kerja yang memberikan dasar bagi setiap elemen dalam sebuah cerita. Tanpa struktur yang baik, alur cerita cenderung kacau dan sulit diikuti oleh penonton. Struktur memberikan arah dan tujuan, menjaga kohesi cerita, dan memastikan bahwa setiap adegan memiliki peran dan makna yang jelas.

Dunia sinema dipenuh dengan kompetisi, struktur yang kuat menjadi kunci untuk memikat penonton dan menjadikan cerita berkesan. Menggunakan struktur yang tepat dapat membuat penonton terlibat secara emosional dan terlibat dalam perjalanan karakter. Struktur juga memungkinkan penonton merasakan ketegangan, kejutan, dan momen-momen klimaks yang menarik.

Scene plot juga disebut dengan istilah treatment (treatmen) atau juga plot list yang mana dituliskan nya hanya dengan scene heading dan deskripsi singkat. Tidak ada dialog dan rincian adegan yang panjang dan diurutkan dengan nomor. Pada gambar 1 diperlihatkan 3 proses utama dalam penulisan film yaitu ide cerita, sinopsis dan sekrip, penulisan scene-plot terjadi antara penulisan sinopsis menuju sekrip film yang utuh.

Gambar 1. proses pengembangan dalam penulisan skenario film 


Peran Struktur dalam Mengikat Setiap Adegan menjadi Cerita yang Utuh

Struktur scene plot adalah pemandu yang mengarahkan jalannya cerita. Setiap adegan dalam film memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter, mengungkap konflik, dan mengarahkan alur cerita ke arah tertentu. Struktur membantu menyusun adegan-adegan ini agar saling terhubung dengan lancar dan menghasilkan cerita yang kohesif.

Ketika menulis sebuah film, menuliskan struktur terlebih dahulu bisa membantu para pembuat film memilih adegan mana yang harus disertakan, bagaimana mengatur urutan adegan, dan kapan harus mencapai puncak ketegangan. Sehingga demikian ketika mengikuti struktur yang tepat, para pembuat film dapat menciptakan pengalaman sinematik yang menarik dan tak terlupakan bagi penonton.

Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dalam tentang peran struktur dalam membentuk alur cerita yang kuat dan bagaimana scene plot menjadi kunci untuk menghubungkan setiap adegan menjadi cerita yang utuh. Dengan memahami pentingnya struktur, para pembuat film dapat menciptakan karya yang memukau dan menginspirasi.

II. Studi Kasus: Analisis Struktur Scene Plot dalam Adegan Tertentu

Ketika mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang struktur scene plot dalam alur cerita, kita akan menggali dua studi kasus dari film terkenal yang memperlihatkan bagaimana struktur tersebut berperan penting dalam membentuk pengalaman penonton. Melalui analisis mendalam, kita akan melihat bagaimana memahami struktur dalam scene plot membantu membangun ketegangan, karakter, dan penyelesaian cerita yang memukau. Ketika membicarakan scene-plot maka kita membicarakan adegan (scene, paga gambar 2 dibawah kotak kanan), action (aksi-reaksi) dan beat (dialog). Artikel ini khusus membicarakan aksi-reaksi dalam action.

Gambar 2. Unit ukuran dalam sebuah cerita

Ketika menempatkan scene dalam struktur cerita maka aksi-reaksi terletak atau terjadi di dalam scene (kotak / unit terkecil pada gambar 3, dan di dalam itu bisa terjadi beberapa kali)


Studi Kasus 1: Adegan Konfrontasi dalam "The Dark Knight"

Pada act 01, Adegan dimulai dengan keramaian di luar gedung bank besar di Pusat Keuangan Gotham City, di mana perampokan brutal sedang berlangsung. Para perampok saling mengkhianati dan membunuh satu sama lain hingga hanya tersisa Joker, yang ternyata adalah otak di balik perampokan tersebut. Joker berhasil melarikan diri dengan uang hasil rampokan, memicu kekacauan di kota.

Detektif James Gordon mengungkapkan keadaan kejahatan Gotham yang semakin memanas akibat meningkatnya kejahatan. Sementara itu, Batman beraksi untuk menumpas berbagai masalah di lorong-lorong gelap Gotham, mulai mengetahui pergerakan para mafia yang mengancam kota.

Di Kejaksaan Gotham City, Harvey Dent seorang jaksa dan juga pacar dari Rachel telah menggagalkan sebuah aksi di pengadilan dan mulai diketahui oleh Jim Gordon. Mereka sepakat untuk saling membantu dan membentuk aliansi untuk mengatasi kejahatan terorganisir di kota tersebut. Di Gedung Wayne Enterprises, Bruce Wayne mencoba mengikuti petunjuk dalam sebuah merger dan akuisisi yang mengancam kota.

Hubungan antara Harvey Dent dan Rachel semakin erat saat mereka makan malam, sementara Bruce Wayne, yang juga adalah Batman, mendengarkan visi hukum di Gotahm dan ingin mendukung Harvey dengan harapan kesuksesannya dan membuka kesempatan agar adanya memungkinkan Batman untuk pensiun.

Para bos mafia Gotham mengadakan pertemuan untuk melindungi organisasi mereka dari ancaman Joker, polisi, dan Batman. Joker tiba-tiba muncul dengan tawaran untuk membunuh Batman dengan imbalan setengah dari uang hasil kejahatan yang disembunyikan oleh akuntan mereka, Lau, yang melarikan diri ke Hong Kong.

Cara penulisan Scene-Plot 

Dengan deskripsi diatas, maka scene plot akan dituliskan seperti berikut ini

01. EXT/INT - Pusat Keuangan Gotham City - AKSI 01
Suasana keramaian di luar gedung bank besar. Sebuah perampokan terjadi pada sebuah bank yang dikelola oleh bankir mafia (William Fichtner) , dan kebrutalan terlihat dari bagaimana para perampok saling mengkhianati dan membunuh satu sama lain hingga hanya tersisa hanya seorang "Joker", yang mengungkapkan dirinya sebagai otak di balik perampokan tersebut. Joker berhasil melarikan diri dengan uang hasil rampokan.

02. EXT - Atap gedung polisi Gotham - AKSI 02
Detektif James Gordon (Gary Oldman) sedang berbicara keadaan Gotham yang memanas, kejahatan yang meningkat dengan rekan polisi.

03. EXT - Lorong2 gelap Gotham - AKSI 03
Batman beraksi menumpas berbagai masalah dan mulai mengetahui sebuah pergerakan di antara para mafia

04. INT - Wayne Manor - REAKSI 03
Alfred (Michael Caine) datang membawa sarapan dan diketahui bahwa Bruce tidak ada dikamarnya, lalu dia keluar dan membawa sarapan itu dengan harapan bisa menengok Bruce dan juga Batman sehabis sibuk semalaman begadang menumpas kejahatan.

05. EXT / INT - Markas Batman di pelabuhan - REAKSI 03
Alfred menemui Bruce yang babak belur menjahit lukanya akibat gigitan anjing dari pertemuan semalam dengan para mafia

04. INT - Kejaksaan Gotham City - REAKSI 02
Harvey Dent (kejaksaan), dan Jim Gordon (letnan polisi) membentuk aliansi untuk mengeliminasi kejahatan terorganisir di Gotham.

05. INT - Gedung Wayne Enterprises - AKSI 04 (yg nanti reaksinya adalah kunjungan ke Hong-Kong)
Lucius Fox (Morgan Freeman) menghadapi sebuah merger dan akuisisi dengan sebuah perusahaan, tetapi kali ini Bruce Wayne mencoba mengekor sebuah petunjuk.

06. INT - Restoran - AKSI 05 (yg nanti reaksinya adalah mereka melakukan pengumpulan dana)
Harvey membawa Rachel makan malam, dan bertemu Bruce dan menyadari bahwa Harvey adalah seorang yang visioner untuk membasmi kejahatan mafia. Bruce, yang sebenarnya adalah juga Batman mendukung Harvey Dent sebagai pelindung sah Gotham, dengan harapan kesuksesan Harvey akan memungkinkan Batman untuk pensiun.

07. INT - Dapur sebuah Gedung - REAKSI 01
Para bos mafia Gotham berkumpul untuk membahas perlindungan organisasi mereka dari ancaman Joker, polisi, dan Batman. Joker tiba-tiba muncul dan menawarkan untuk membunuh Batman dengan imbalan setengah dari uang hasil kejahatan yang disembunyikan oleh akuntan mereka, Lau, yang melarikan diri ke Hong Kong untuk menghindari ekstradisi.

catatan: pada aksi 03 dan aksi 04 ada adegan bagaimana Gordon menyelidiki sebuah situs kejahatan yang dilakukan pada aksi 01. Setelah Reaksi 03 ada adegan di pengadilan dimana Harvey mengagalkan sebuah penyerangan. Semua adegan dari scence 01-07 memakan waktu sekitar 22 menit.
--------------------

Studi Kasus 2: Pertemuan Pertama dalam "Eternal Sunshine of the Spotless Mind"



Film "Eternal Sunshine of the Spotless Mind" memiliki adegan pertemuan pertama antara Joel (diperankan oleh Jim Carrey) dan Clementine (diperankan oleh Kate Winslet). Adegan ini menyoroti bagaimana scene plot berperan dalam mengembangkan hubungan karakter dan menghidupkan alur cerita yang unik.

Struktur scene plot dalam adegan ini memperkenalkan karakter Joel dan Clementine secara unik, dengan pergeseran waktu yang tidak linear. Ini menciptakan ketertarikan dan kebingungan pada penonton, menggambarkan keterkaitan karakter mereka. Awalnya kedua karakter ini diperkenalkan dengan cara mereka seperti bertemu tidak sengaja, dimana mereka dari bertemuan di rumah Clementine. 

Cara penulisan Scene-Plot 

Dengan deskripsi diatas, maka scene plot akan dituliskan seperti berikut ini

01. INT / EXT - Rumah joel - AKSI 0
Joel bangun dan kemudian dia berangkat dari menaiki mobil dan kemudian kereta, namun masing masing adegan menunjukan Joel mengalami kesulitan.

02. EXT - Stasiun kecil Montauk - AKSI 02
Terlihat Joel menelpon dan mulai panik

03. EXT - Pantai Montauk - AKSI 03
Melihat-lihat dan kemudian hadir seseorang berjaket orange

04. INT - Coffee shop - AKSI 04
Mencoba menikmat dan menggambar dan kemudian bertemu seseorang yang berjaket orange.

05. EXT - Stasiun Montauk - AKSI 05
Menunggu kereta dan kemudian seseorang berjaket orange melambaikan tangan

06. INT - KERETA menuju New York  (Reaksi 06, akumulasi dari aksi 01-05) 
Joel dan Clementine saling menyapa walau mereka sebenarnya mencoba mengingat-ngingat pernah bertemu sebelumnya. Clementine sepertinya ingin sekali berkenalan dan sepertinya Joel bersikap pasif dengan mengatakan bahwa dia sedang menulis lalu, Clementine berpamit sambil "memukul" dan mengatakan "take care, then" Joel kaget.

Baca juga :
cara menulis treatment dengan baik dan benar

Melalui kedua studi kasus ini, kita dapat melihat bagaimana scene plot dalam adegan tertentu mendukung pengembangan karakter, ketegangan, dan penyelesaian cerita. Struktur ini bukan hanya kerangka, tetapi juga alat yang kuat untuk menciptakan pengalaman sinematik yang mengesankan bagi penonton.

Posting Komentar

0 Komentar