Menulis Sinopsis dengan 3-act structure



Table of Contents

Pendahuluan 

Sinopsis adalah rangkuman cerita dari awal sampe selesai. Sinopsis menyampaikan bagian bagian penting dalam sebuah cerita, dan pada bagian bagian inilah yang merubah karakter dalam sebuah penceritaan. Bagian terpenting ini ibarat tulang punggung yang menopang cerita secara utuh, tanpanya logika cerita akan “runtuh”. Bagian penting ini mengikuti aturan sequence dalam mengatur alur penting dalam cerita. Semua orang mengalami tahapan (bagian) yang sama, anak, remaja dan dewasa. Tahapan ini juga tidak hanya menempatkan adegan tetapi juga dimaknai secara serupa; bermain, berlari, bertumbuh, bercinta, berontak, berbahagia, dll. Adegan ditempatkan pada tahap - tahap secara khusus secara seragam dalam kehidupan. Fenomena ini disebut dengan “monomyth” yang mana menjelaskan bahwa semua tokoh mengalami tahap pematangan atau pendewasaan yang serupa (walau tak sama persis). Inilah perubahan karakter tokoh pada konsep archetype (arc-plot). Menulis sinopsis film atau cerita bisa menggunakan teori three act structure yang menggunakan konsep archetype dalam menceritakan perubahan karakter tokoh utama. 

Walaupun penggunaan struktur telah berkembang pesat, “Struktur 3 Babak” adalah fondasi yang paling kuat dan dianggap teori penceritaan yang paling kokoh. Muncul dalam epos Yunani dan juga digunakan dalam cerita drama teater di Inggris. Pembabakan ini menempatkan premis dalam alur cerita yang menjelaskan proses proses perubahan karakter, dari mulai perkenalan, munculnya keinginan dan juga konflik.

Untuk mempelajari membuat premis film lebih mendalam bisa membaca artikel Premis sederhana atau artikel Logline v.s. Premis.Jika memilih menggunakan tema agar lebih mudah dan praktis maka baca artikel Tema

Pejelasan 3-act Structure

Setiap babak ini menunjukan fase perubahan pada karakter tokoh dan memiliki ciri dan karakteristik masing – masing. Di awal memperkenalkan, di tengah, mengalami halangan dan rintangan yang menyadarkan jati diri. Di bagian akhir, dengan berbagai pertimbangan dan pengorbanan sampailah pada tujuannya.

Setiap bagian ini mewakili tahapan dalam perubahan karakter tokoh dan memiliki ciri dan karakteristik masing – masing. Di awal memperkenalkan, di tengah, mengalami halangan dan rintangan yang menyadarkan jati diri. Di bagian akhir, dengan berbagai pertimbangan dan pengorbanan sampailah pada tujuannya. Logline dalam sinopsis membentuk keutamaan dalam penceritaan dan juga dunia yang dibentuk dalam perjalanan karakter.

Untuk mempelajari perbedaan antara logline dan premis bisa membaca artikel Logline v.s. Premis, dan bisa juga mendalaminya pada artikel menulis logline film.

Contoh Film Parasite dalam 3-act

Memahami masing - masing babak akan memberikan cara mudah untuk memahami alur secara keseluruhan. Tiap babak adalah cara untuk menyampaikan ide ide (tahapan) secara jelas, sehingga penonton merasakan adanya pergerakan, perkembangan dan perubahan dalam diri tokoh. berikut adalah penjelasan masing masing babak dengan menggunakan sinopsis Parasite (2019); 

Act 01

Pada awal cerita diperkenalkan tokoh utamanya. Cara perkenalan ini menggunakan konsep yang dikenal dengan istilah Enter later quick exit. Konsep ini akan memperlihatkan tokoh yang diperkenalkan di tengah kesehariannya (enter late) namun padat (tidak mencari-cari, mengulang - ngulang hal yang sama). Gambaran singkat (quick exit) tersebut bisa memberikan kesan apa yang dipercayai (belief) pada karakter. Dalam sebuah peristiwa ini, selain memberikan gambaran prilaku juga sangat menarik perhatian (inciting incident). Pada saat yang sama, dia akan berpindah pada babak selanjutnya yaitu conflict. Dalam kehidupan semuanya datang sebelum saatnya, inilah point of attack. Dalam keadaan yang tertekan inilah muncul tujuan (desire). Setelah itulah cerita dimulai, dimana tokoh terpaksa “berangkat” dan tidak bisa kembali ke bagian awal.

Selain belajar memahami premis, dua artikel berikut mendalami unsur karakter; Membahas karakter dan Membangun Karakter yg Kuat dalam Cerita

Ki-Wu, adalah pemuda dari miskin dan selalu terselamtakan oleh kecerdikannya untuk bertahan hidup (mencuri wifi, mendapatkan pekerjaan melipat kardus). Suatu saat, dia diberikan kesempatan untuk mengajar sebuah keluarga kaya, Park. Terkesan dengan kemewahan dam kekayaan keluarga Park, Ki-Wu juga hendak memanfaatkan keluguan dan kenaifan keluarga kaya tersebut. Ki-Wu dengan kecerdikannya memasukan merekayasa sodara perempuannya (Ki-Jung) sebagai guru seni untuk mengajar anak Keluarga Park. Tidak berhenti disitu, kecerdikannya juga bisa memasukan ayahnya (Ki-Taek) yang berpura pura sebagai supir profesional. Dia pun melengkapi rencananya, memasukan ibunya (Chung-suk) dengan menipu dan membuat seolah olah asisten rumah tangga sebelumnya (Mun-Kwang) mengidap tuberkolosis. Mereka sekeluarga berhasil menguasai rumah itu, dan menikmati buah hasil kecerdikan Ki-Wu dengan merayakan makan makan dan meminum makanan termahal keluarga Park ketika berlibur kamping diluar.

Act 02 

Bagian tengah halangan terjadi, masa penyesuaian yang tidak nyaman (outer journey), berfikir kembali apa yang terputuskan rasanya terbebani dan masih ragu apakah akan berjalan sesuai harapan (inner journey). Disinilah character encounter terjadi dimana jati dirinya diuji. Merasa harus segera dilalui maka dia akan mencari jalan cepat (fake resolution) kendatipun tetap dijalankan. Tokoh dengan susah payah menjalaninya, namun karena nafsu dan tekanan untuk membebaskan diri dari kesulitan dia justru gagal… dan disinilah dia kehilangan segalanya (black moment)

Untuk mempelajari bagaimana menganalisis premis film kalian bisa membaca 3 artikel ini menganilisis premis #1premis #2premis #3 

Akan tetapi, di malam itu ditengah hujan deras tiba tiba Mun-Kwang memohon masuk dan ternyata mengungkap bahwa suami-nya (Gen-se) disembunyikan di ruang bawah tanah rumah tersebut. Naas, ketika hendak melaporkan ke polisi ternyata kedok keluarga Ki-Wu terungkap dan merusak rencana mereka. Ditengah keributan itu, keluarga Park kembali pulang secara tiba tiba dan menimbulkan keributan dengan Mun-Kwang dan suaminya jatuh terbentur keras kepalanya. Berusaha menghilangkan jejak, mereka berpulang namun menemukan rumahnya mengalami kebanjiran parah. Barang, baju terbaik, dan semua milik keluarga Ki-Wu basah dan mungkin terbawa arus entah kemana. Di saat saat genting, keluarga Park justru mengundang mereka untuk sebuah perayaan di rumah mereka.

Act 03 

Babak ketiga dan akhir, kekuatan dalam diri mulai terasa, bahwa nafsu sesaat itu sesat dan waktunya menjalani rencana yang sebenarnya, yang berat, sulit dan susah. Ditengah itu dia harus memilih dri dan mengorbankan apa yang paling berharga. Pilihan inilah (resolution) membentuk jati dirinya yang paling hakiki. Dia menyambung asanya dengan nilai yang paling luhur. Di akhir cerita, semuanya ditukar dengan sebuah harga (climax). Inilah gambaran perubahan (final image)

Untuk memahami tantangan terberat dalam menulis cerita dan juga mendalami konsep narasi bisa membaca artikel Tantangam ter-Berat Penulis dan Narasi Adalah Perjalanan

Berusaha mati matian, mereka muncul dan hadir memainkan peran pengajar, supir dan guru seni dan menjalankan perayaan itu sembari memikirkan apa yang akan mereka lakukan dengan Mun-Kwang dan suami-nya dibawah tanah. Ki-Wu nekat untuk membereskan, menemui Mun-Kwang mati dan menjadi mayat, suasana menjadi kacau ketika suami mencekik Ki-Wu dan menusuk Ki-Jung. Karena tak berdaya melihat anaknya ditusuk, dan bingung memainkan peran supir dan ayah Ki-Taek naik pitam dan menusuk Kepala Keluarga Park. Bersimbah darah, jeritan dan kepanikan membuat perayaan tambah kacau. Ki-Wu membuat keluarganya terhukum, dan menyadari bahwa kali ini semua upayanya tidak bisa diatasi dengan kecerdikannya. Ki-Taek yang tersangka melakukan penusukan telah hilang, namun diketahui telah bersembunyi dibawah ruang bawah tanah. Ki-Wu berjanji akan bekerja keras, menaiki kelas sosial dan bisa membeli rumah itu untuk membebaskan ayahnya dari ruang bawah tanah.

Untuk memahami cara membuat ending sesuai dengan premis cerita bisa membaca artikel Hanya Ada 4 Jenis Ending Film. Jika ingin praktek langsung maka bisa baca cara menulis film pendek

Demikianlah cara menulis sinopsis dengan menggunakan three act sturucture. Selanjutnya kita akan mempelajarai pembabakan yang lebih kompleks yaitu sequence. semoga bermanfaat.

Posting Komentar

0 Komentar