Bagaimana mengirimkan film ?

 

"caranya ngirim film kemana?"
"gue mau ngirim sekrip film ke PH mana ?"

Ini adalah pertanyaan yang SERING saya dengar di dalam forum chat atau social media, juga dalam komunitas film. Menurut saya, pertanyaan ini harus diapresiasi dengan sebuah sikap yang terbuka seiring dengan dinamika perfilman yang terus berkembang. Jika mendengar salah satu pernyataan guru besar perfilman, "Ki Slamet" - Raharjdo maka sebelum masuk lingkungan perfilman maka harus memahami bahwa "pintu masuk itu biasanya rendah", aratinya kita harus merunduk sesuai dengan etika. Selain pernyataan pintu, ada juga prihal 3B yaitu baik, (benar) betul dan bagus. Artinya kita juga harus paham dulu masalah kualitas dan itu bisa dimulai dengan menekuni tantangan - tantangan penulisan skenario dan juga memahami alur produksi.

Dengan catatan tersebut mari kita bahas bagaimana terlebih dahulu mempersiapkan diri sebelum mengirimkan film dan naskah film.

Pastikan bahwa anda memiliki portfolio yang menarik

Biasanya orang yang melamar kerja memiliki Curiculum Vitae (CV) atau showcase (etalsae) dari karya karya atau prestasi yang telah dicapai sebelumnya. Hal ini penting untuk menjadi bahan pertimbangan untuk menembus batasan (barrier) lingkungan kerja perfilman. Setidaknya kamu punya berbagai skenario dan sebagian sudah pernah difilmkan, bisa dalam bentuk film pendek, iklan, dokumentasi lainnya. Prestasi dari festival atau lomba film itu sangat baik untuk diperlihatkan untuk menunjukan salah satu kredibilitas kinerja yang telah dilakukan. Jadi sebagai pemula, harus memperhatikan berbagai event atau acara yang mana bisa mengumpulkan prestasi pretasi tersebut. Suatu sikap yang penting adalah sabar dan juga harus mau belajar dan berbagai pihak termasuk komunitas yang juga bergerak dengan peminatan yang sama.

Pastikan bahwa jejak rekam anda bisa dilihat secara online

Ini sangat penting mengingat di era modern ini semua calon peserta / pelamar harus memiliki visibilitas dan itu bisa dilakukan secara online melalui tautan (link) yang memperlihatkan proses kamu belahar dari tahun ke tahun, dan dalam memenuhi tuntutan ini perlulah kesabaran. Hal ini bisa dilakukan dengan blog penulisan, dan atau akun social media yang memperlihatkan interest di bidang perfilman atau penulisan film. Bentuk penulisan seperti review atau lainnya juga bisa diperlihatkan untuk menunjukan jika kita memiliki passion (geliat dan minat) dengan apa yang akan kita geluti. Salah satu aspek penting dalam visibilitas adalah visualisasi, artinya semua hal itu harus bisa dilihat secara visual, biasanya platform socmed yang berfokus pada visual itu lebih jitu dalam menyampaikan personal branding seperti IG, YouTube atau TikTok.

Pastikan ada seseorang yang bisa menjamin kredibiltas anda

Keterbukaan ini tidak serta merta menutup kemungkinan adanya rekomendasi dari seseorang dalam lingkungan film yang bisa memberikan jaminan terhadap kredibilitas yang kita miliki. Hal ini sangatlah lazim, dan bahkan lingkungan kerja dimanapun memiliki akses semacam ini untuk mempersingkat penyaringan dalam mencari orang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas tugas yang menantang. Akan tetapi pastikan orang ini juga memiliki kredibiltas yang baik, dan kita mendapatkan izin untuk menggunakan nama dia dalam bentuk surat rekomendasi. Di lingkungan kerja juga banyak orang yang hanya menggunakan nama pesohor atau seseorang untuk menyiasati akses2 ini dan ini sangat berisiko, Karena hal itu mempertaruhkan reputasi anda dan juga orang yang anda manfaatkan. Dalam hal ini kita harus mau menumbukan sikap untuk mau berkolaborasi dan juga memperluas jaringan kerja. Silahkan anda mencari kontak seperti head writter, atau bagian kreatif yang bisa dijajaki melalui pertemuan atau audiensi dengan mereka.  

Pastikan anda paham dengan alur kerja produksi dan juga pitch

Kompetensi dan standarisasi kerja itu penting, yakni memahami aspek teknis dalam prihal pengajuan ide dan atau kreativitas dalam menjalankan proyek. Kita dalam hal ini harus bisa memahami kondisi kita dan juga perusahaan atau badan usaha yang akan kita ajukan. Hal hal ini perlu dibicarakan dalam mencari hal - hal yang umum untuk dipahami, seperti rentang kerja, bobot kerja, gaji dan hal hal lain yang dirasa perlu diketahui secara umum sesuai dengan tingkat kesulitan yang akan dihadapi. Pitch atau pengajuan ide dalam bentuk penawaran atau spec-script juga tidak hanya memiliki kualitas yang menarik tetapi juga disampaikan dengan cara yang paling kreatif serta memperhatikan kedudukan, tingkat harapan yang realistis. Sikap - sikap tersebut tentu harus terlebih dulu dimulai dengan menguasai cara berkomunikasi yang baik sehingga bisa menyampaikan maksud dengan lancar.      

Pastikan anda memahami resiko

Tahapan ini sudah termasuk sikap sabar, konsisten dan juga ekspektasi dengan apa yang anda hadapi. Kegagalan adalah sesuatu yang harus kita hadapi dan juga bisa dipahami dengan kebesaran hati untuk mau berkembang dan juga bertumbuh (memperbaiki) dalam memperkaya ilmu pengetahuan dan juga keterampilan. Semua ini tentu akan lebih mudah diproses jika melakukannya dengan bersama sama. Maka sekali lagi, teman dan sahabat dengan peminatan yang sama itu penting. Kelompok yang mengembangkan semua partisipasi untuk belajar bersama itu sangatlah dianjurkan untuk kita yang menempuh pendidikan informal tentang film dan media. Dengan demikian, sikap - sikap seperti terbuka, dan juga memiliki kecerdasan dalam menanggapi secara bijak berbagai isu dalam pembicaraan itu sudah menjadi pendirian sejak awal.

Baca Juga;

Kebanyakan penulis ingin diakui karyanya, tetapi kita harus paham terlebih dahulu kompetensi dan kemampuan kita. Menjadikan karya dalam media audio visual itu adalah prestasi, dan itu dibangun dalam proses tahapan yang menantang. Dulu, banyak kawan kawan penulis berkeliling ke studio dan PH menawarkan diri sebagai penulis, dan ada yang berhasil ada yang tidak. Lalu kita banyak bercerita seputar pengalaman itu, ada yang kuat hanya seminggu karena sehari mereka diminta nyetor 20 premis. Ada juga yang beruntung dan dalam jangka waktu setahun sudah bisa menulis film, ada bahkan yang sudah mencoba beberapa kali dan malah menjadi penulis novel, dan bahkan ada yang memilih jalur karir lain.. seperti menjadi PNS :( . Ada bahkan pengalaman kawan yang dia bisa langsung ngobrol dengan sutradara dan aktor ternama, dia bahkan diberikan masukan untuk mengoreksi naskahnya. Hal hal ini tentu akan lebih seru jika dibicarakan dengan orang orang dekat dengan minat dan passion yang sama.   

Demikian yang bisa saya sampaikan mengenai bagaimana kita bisa membangun citra (self image) yang baik dalam rangka mengajukan diri untuk bisa bergabung dalam lingkungan kerja di bidang perfilman. Tentu hal itu semua bergantung pada diri kita masing - masing untuk mau tumbuh dan berkembang dalam menawarkan kita yang terbaik. Jika mau bergabung dengan komunitas film bisa melihat pada akhir artikel Langkah Memulai menulis disana kita bisa berbagi banyak hal seperti peminatan, perfilman, media seperti iklan, videography dan juga membahas banyak hal lainnya. Untuk memahami berbagai informasi seputar alur produksi film dan videography, bisa membaca artikel2 di PostprodID.com.

Jika kamu punya pertanyaan seputar apa yang telah disampaikan silahkan tuliskan di kolom komentar.

Posting Komentar

0 Komentar