10 Langkah Cerdas Cara Menulis Skenario Secara Benar

Table of Contents

Banyak sekali artikel yang dituliskan pada berbagai blog yang membicarakan prihal penulisan skenario, akan tetapi mereka hanya berlomba-lomba mencari klik semata. Artikel-artikel tersebut membicarakan 5 langkah, 6 langkah dan bahkan 8 langkah yang sebenarnya berisikan hal-hal yang tidak penting dan berkesan bertele-tele dalam prihal penulisan naskah skenario film. Semua orang bisa menulis, dan semua orang bisa menjadi penulis skenario akan tetapi mereka tidak mengetahui dan juga memahami bahwa penulisan skenario itu adalah tingkat penulisan lanjutan yang berbeda dengan penulisan kreatif biasa. Sehingga perlu sedini mungkin mengetahui apa itu skenario atau naskah film sebelum terlanjut menuliskan halaman pertamanya namun kemudian menemukan terasa beratnya sehingga mengalami kebuntuan. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diketahui agar bisa dipahami sedari awal sampai sebelum memulai menulis.

Menulis skenario film itu hanya diperuntukan untuk membuat film

Skenario film itu adalah sebuah dokumen yang menjelaskan kerunutan adegan-adegan dalam film, sehingga boleh dikatakan bahwa skenario film itu dianggap sebagai buku petunjuk, atau petunjuk kerja. Sebuah skenario film memang sebaiknya untuk dibaca oleh kru film, bukan khayalak umum. Sebaiknya skenario film itu difilmkan. Jika sekedar untuk melatih diri untuk menulis skenario film maka pastikan itu hanya penulisan skenario film pendek yang teridiri atas 4-5 halaman saja. Karena untuk merampungkan atau menyelesaikan penulisan itu lebih penting daripada hal lainnya. Menyelesaikan skenario film yang berjumlah 4-5 halaman itu lebih baik, daripada merenung, membayangkan dan mereka-reka skenario film yang megah tapi tidak pernah selesai. Estetika, kualitas, hubungan karakter, drama, dialog itu perlu tetapi sebuah penulisan skenario yang baik itu adalah skenario yang sudah selesai. Maka pastikan dulu jadwal, tentukan waktu yang akan diperlukan untuk menuliskan film dari awal sampai akhir. Untuk menentukan jadwal boleh menggunakan rujukan sbb:
  1. Penentuan jadwal dari satu tahap ke tahap selanjutnya itu boleh menggunakan batas minimal 25 jam kerja yang dicicil perharinya 5 jam dan berlaku pada hari kerja (weekdays) saja, tidak menyertakan akhir pekan (weekend), artinya disa ditempuh dalam seminggu jika dilakukan tiap hari kerja.
  2. Jika ingin dicicil sehari 10 jam tidaklah sehat, karena kerja normal itu hanya 8 jam.
  3. Boleh saja satu tahap itu dilakukan dalam 2 minggu asalkan 25 jam tercapai
  4. Selalu gunakan waktu dalam kerja itu untuk berdiskusi misal 4 jam kerja, 1 jam diskusi dst

Film itu melibatkan kelompok, bahkan untuk pembuatan film pendek sekalipun 

Biasakan untuk berdiskusi dan membuka kesempatan orang lain untuk memberikan pemikiran kreativitasnya (masukan/pendapat/kritik/saran) pada skenario film yg ditulis. Maka penulisan film itu sebenarnya sebuah karya bersama, bukan karya sendiri. Seperti yang dikatakan bahwa membuat jadwal itu penting untuk melihat perkembangan penulisan sehingga perlu memikirkan prihal rutinitas diskusi, pembicaraan, waktu yang dibutuhkan untuk menulis, waktu yang dibutuhkan mencari inspirasi dll untuk menghindari hambatan dalam penulisan skenario. Artinya juga posisikan dari awal bahwa menulis skenario film itu untuk kemudian akan dibaca.

Pahami dulu struktur cerita atau narasi

Seperti halnya kaedah berbahasa yaitu tata cara yang berisikan struktur umum dalam menyampaikan kesan, film juga memiliki struktur umum dalam menyampaikan kesan dalam bentuk gambar bergerak. Cerita atau narasi, dan itu adalah sebuah pesan yang menceritakan tokoh utama (karakter) dalam mencapai tujuannya (keinggannya) namun perlu menghadapi berbagai masalah (konflik). Semua cerita memiliki ide utamanya yaitu karakter dan keinginannya, beserta konflik yang harus dihadapinya. Selain itu juga cara menceritakannya, memiliki penuturan dengan kerunutan ruang waktu yang dikenal dengan narasi. Penuturan ini dimulai dengan pembabakan dengan susunan awal, tengah dan akhir. Seiring bertambahnya wawasan maka akan diketahui bahwa ada cara-cara kreatif untuk menuturkan cerita.

Tetapkan ide cerita film dalam Bentuk Presentasi

Film itu adalah proses yang melibatkan interaksi sosial sehingga memerlukan koordinasi dan juga cara kerja kelompok sehingga perlu ada cara berkomunikasi dengan efektif. Gunakan cara menghimpunkan informasi mengenai ide cerita film dengan bentuk presentasi berupa slide presentasi. Cara ini bisa menggunakan perangkat lunak bernama Power Point. Jika tidak menggunakan cara tersebut pastikan saja tercatat apa premis filmnya, loglinenya dan tema film tersebut. Sebelum bisa mahir menuliskan ide cerita film maka bisa melihat contohnya untuk menghindari kesalahan dalam penyampaian konsep-konsep atau gagasan tentang cerita yang akan dituliskan.

Alur kerja yang bertahap

Setelah menetapkan ide cerita film juga harus diingat bahwa dalam proses penulisan skenario itu harus bersifat maju secara bertahap tanpa kembali mundur ke tahap sebelumnya. Tahap yang melaju ini perlu disepakati bersama, karena perlu diingat kembali bahwa pembuatan film itu dilakukan secara berkelompok. Sehingga memastikan bahwa semua pihak terkait memahami arah penulisan skenario itu penting. Semua pihak perlu tahu bahwa ketika sudah maju (tercapai satu tahap) maka harus tetap maju, masuk ke tahapan selanjutnya dan diteruskan hingga selesai. Urutan tahapan penulisan itu ada 4 yaitu penulisan ide, sinopsis, treatmen dan baru terakhir naskah draft pertama. Kemudian setelah dibacanya draft awal maka diberikan waktu yang terbatas untuk melakukan revisi sesuai masukan dari kelompok yakni hanya 2 kali revisi saja sampai dengan menjadi final draft. Untuk catatan revisi perhatikan butir-butir penjelasan sbb;
  1. Revisi yang berkali-kali, munjukan bahwa tidak ada kesepatakan, tidak ada memahami proses kerja dan tidak memahami pengorganisasian.
  2. Revisi itu agar mendudukan kembali tulisan agar sesuai ide awal.
  3. Revisi yang berkali-kali, menunjukan bahwa banyak gagasan yang sudah tidak lagi merujuk atau "setia" dengan ide awal.
  4. Jika terjadi revisi yang berkali kali namun konsep justru tidak lagi "setia" pada ide awal, maka sudah menjadi sebuah kesalahan fatal.
  5. Mengacu pada tulisan diatas tentang jadwal maka jika lancar dari ide s.d. final draft itu akan memakan waktu kurang lebih 6 minggu. Penulisan film pendek yang berlarut larut itu bisa menyebabkan hilangnya motivasi dan terhentinya semua proses sekaligus.

Menggunakan pembabakan yang tepat untuk menuliskan sinopsis

Artikel ini beranggapan bahwa pembaca adalah penulis pemula yang hendak menuliskan karya film pendek untuk pertama kali sehingga penggunaan pembabakan yang tepat adalah 3-act srtucture atau 5-stage pyramid. Tentu penulisan film dengan durasi yang panjang bisa menggunakan pembabakan seperti 8-sequence story. Untuk film atau drama seri maka bisa menggunakan monomyth atau hero's journey. Sinopsis dituliskan dengan singkat dan padat untuk penggambaran awal cerita dengan gaya penulisan yang visual.

Penulisan treatmen dengan gaya penulisan visual


Setelah kembali berunding dan terjadi kesepatakan pada sinopsis maka tahap selanjutnya adalah penulisan treatmen yaitu penulisan awal naskah dengan urutan adegan dalam film yang sudah diberikan nomor scene. Penulisan teratment diusahan dilakukan dengan penulisan gaya penulisan visual artinya apa yang ditulis adalah sesuatu yang bisa dilihat. Hindari kesalahan berikut dalam menulis treatment
  1. Tidak menulis monolog (berbicara dalam hati, karena tidak menggambarkan / tidak visualisasi)
  2. Hindari Flash-back (cara menyampaikan ide cerita yang tidak efektif)
  3. Hindari kata kerja kerja majemuk, lebih baik menjelaskan secara rinci saja
  4. Tidak menggunakan metafora
  5. Tanpa menuliskan dialog

Selalu memberikan jeda waktu untuk melakukan revisi

Setiap penulisan skenario itu tentu perlu mempertimbangkan waktu untuk revisi dan juga keterbukaan untuk menerima ide ide baru. Umpan balik atau feedback itu penting dalam rangka membuat karya yang terbaik. Jika mengacu pada jadwal maka boleh diterapkan 1 kali revisi dalam 1 minggu, sehingga dalam total jadwal adalah adalah;  
  1. seminggu untuk ide dengan 1 kali revisi
  2. seminggu untuk sinopsis dengan 1 kali revisi
  3. seminggu untuk treatment dengan 1 kali revisi
  4. seminggu untuk naskah dengan 1 kali revisi
  5. seminggu untuk revisi draft pertama
  6. seminggu untuk revisi draft kedua, dan selesai maka... total 6 minggu 

Menuliskan naskah atau skenario film dalam format yang baku

Sebuah struktut atau form (bentuk) penulisan tentu mengikuti kebiasaan untuk lebih mudah diterima dan dijalankan dalam organisasi karja, dalam hal ini kuru produksi. Struktur ini dimulai dengan format penulisan skenario film

halaman pertama menunjukan judul dan penulis serta penulis kedua
halaman selanjutnya langsung menulikan skenario film

Pastikan untuk membaca kembali tulisan 

Sebuah karya tulis tentu telah melalui pengujian yang sifatnya itu mengikuti sebuah proses panning yang melibatkan bank tahapan, sehingga wajar bila sebuah skenario sudah pasti layan dibaca.

Posting Komentar

0 Komentar